Kitab mutammimah sambungan bab mausul
SAMBUNGAN BAB MAUSUL
****
MAUSUL MUSYTARAK
Mausul musytarak ada enam lafadz
من ، ما ، اي ، ال ، ذو ، ذا
Keenam lafadz tersebut ada pemakaaian kesemua, yaitu makna yang mufrad,tasniah ,jamak,baik itu semua kalimat yang ditetapkan kepada laki ataupun perempuan
من dipakai bagi makna yang berakal ,sedangkan ما bagi makna yang tidak berakal
Ada juga sebalik demikian yakni dipakek من bagi selain berakal,dipakek ما kepada yang berakal
Contoh من tidak berakal
فمنهم من يمشي علي بطنه
Contoh ما berakal
ان تسجد لما خلق بيدي
ايّ ، ذو ، ذا ، ال pemakaiannya kepada sesuatu yang berakal ataupun tidak berakal
ال digolongkan kedalam mausul apabila ال yang masuk pada isim fai'l atau isim mafu'l
Seperti
الضارب
المضروب
Adapun ذو isim mausul itu hanya terdapat khusus pada loghat thayyik..(طيئ)
Sedangkan ذا ,syarat kemausulannya adalah harus didahului oleh ما istifham (kalimat yang digunakan untuk bertanya )
Seperti
يسألونك ماذا ينفقون
Ataupun didahului oleh من istifham seperti,
من ذا جأك
Dan bukan ذا yang di ilghakan ,maksudnya tidak dijadikan ذا itu hanya semata² tersusun dengan ما istifham..
Seperti
ماذا صنعت apabila ماذا tersebut adalah kalimat yang sudah disusunkan menjadi satu kalimat.
Semua kalimat mausul berhajat kepada silat dan a'idnya
Makna shilat(صلة) adalah jumlah atau serupa jumlah
Jumlah ada dua
•Ada yank tersusun dari fii'l dan fai'l
•Ada juga yang tersusun dari mubtada dan khabar
Serupa jumlah ada tiga
•jar ,majrur
•dharaf
•sifat yang sharih (isim faii'l , atau isim mafu'l yang beralif lam)
Sedangkan makna ai'd (عائد) adalah dhamir yang sesuai dengan mausul pada mufrad ,tasniah ,dan jamak , tazkir dan taknis
Dan terkadang dibuangkan ai'd nya
Seperti
يشرب مما تشربون
...
والله اعلم
****
MAUSUL MUSYTARAK
Mausul musytarak ada enam lafadz
من ، ما ، اي ، ال ، ذو ، ذا
Keenam lafadz tersebut ada pemakaaian kesemua, yaitu makna yang mufrad,tasniah ,jamak,baik itu semua kalimat yang ditetapkan kepada laki ataupun perempuan
من dipakai bagi makna yang berakal ,sedangkan ما bagi makna yang tidak berakal
Ada juga sebalik demikian yakni dipakek من bagi selain berakal,dipakek ما kepada yang berakal
Contoh من tidak berakal
فمنهم من يمشي علي بطنه
Contoh ما berakal
ان تسجد لما خلق بيدي
ايّ ، ذو ، ذا ، ال pemakaiannya kepada sesuatu yang berakal ataupun tidak berakal
ال digolongkan kedalam mausul apabila ال yang masuk pada isim fai'l atau isim mafu'l
Seperti
الضارب
المضروب
Adapun ذو isim mausul itu hanya terdapat khusus pada loghat thayyik..(طيئ)
Sedangkan ذا ,syarat kemausulannya adalah harus didahului oleh ما istifham (kalimat yang digunakan untuk bertanya )
Seperti
يسألونك ماذا ينفقون
Ataupun didahului oleh من istifham seperti,
من ذا جأك
Dan bukan ذا yang di ilghakan ,maksudnya tidak dijadikan ذا itu hanya semata² tersusun dengan ما istifham..
Seperti
ماذا صنعت apabila ماذا tersebut adalah kalimat yang sudah disusunkan menjadi satu kalimat.
Semua kalimat mausul berhajat kepada silat dan a'idnya
Makna shilat(صلة) adalah jumlah atau serupa jumlah
Jumlah ada dua
•Ada yank tersusun dari fii'l dan fai'l
•Ada juga yang tersusun dari mubtada dan khabar
Serupa jumlah ada tiga
•jar ,majrur
•dharaf
•sifat yang sharih (isim faii'l , atau isim mafu'l yang beralif lam)
Sedangkan makna ai'd (عائد) adalah dhamir yang sesuai dengan mausul pada mufrad ,tasniah ,dan jamak , tazkir dan taknis
Dan terkadang dibuangkan ai'd nya
Seperti
يشرب مما تشربون
...
والله اعلم
Comments
Post a Comment